Jembatan Khusus Untuk Pedestrian (Pejalan Kaki)

Seperti Luar Negeri, Jambi Punya Jembatan Pedestrian Keren!

Jembatan Pedestrian di Jambi (Usman/detikTravel)
Jambi - Tak kalah seperti di luar negeri, Jambi juga punya jembatan khusus pejalan kaki yang keren. Jembatan pedestrian ini jadi destinasi wisata paling hot di Jambi.

Jika biasanya jembatan difungsikan untuk dilewati kendaraan, maka lain halnya yang bisa traveler jumpai di Jambi. Jembatan satu ini tidak untuk melintas kendaraan, melainkan hanya untuk para pejalan kaki. Oleh karena itu, jembatan ini disebut sebagai Jembatan Pedestrian.

Meski badan jalan berukuran lebih lebar dari mobil, namun kendaraan bermotor diharamkan melewati jembatan ini. Di kedua ujung jembatan diberi tangga sehingga sepeda motor atau mobil tidak mungkin melewati jembatan ini.

Menurut informasi yang diihimpun detikTravel, Kamis (31/3/2016), Jembatan Pedestrian Jambi baru diresmikan sekitar awal tahun 2015. Sejak saat itu, jembatan khusus pejalan kaki ini perlahan menjadi populer di kalangan warga lokal serta wisatawan yang melancong ke Jambi.



Jembatan Pedestrian, destinasi populer di Jambi (Usman/detikTravel)
Desain jembatan ini sungguh unik, menyerupai huruf S. Dibangun menggunakan cor beton dan teknologi jembatan gantung. Jembatan yang dibangun dengan dana sebesar Rp 90 miliar ini berdiri kokoh di atas Sungai Batanghari. 

Di salah satu ujungnya, dibangun sebuah menara. Menara ini diberi nama Gentala Arasy, yang merupakan kependekan dari Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayuti. Abdurrahman Sayuti merupakan mantan gubernur Jambi yang menjabat periode 1990–2000 yang lahir di daerah ini.

Gentala Arasy bisa juga berarti suara yang memancar ke langit. Itu karena menara ini difungsikan juga sebagai menara masjid yang bisa digunakan sebagai pengeras suara adzan. Gentala Arasy ini telah dihubungkan dengan Masjid Agung Al Fallah. Sehingga ketika di Masjid Agung Al Fallah sedang dikumandangkan adzan, maka suara adzannya di-relay oleh Menara Gentala Arasy.


Kawasan kuliner di Jembatan Pedestrian (Usman/detikTravel)



Mengadopsi menara jam di Mekah, Arab Saudi, di puncak menara Gentala Arasy dipasang jam berukuran sangat besar. Di dasarnya terdapat museum yang berisi benda-benda bersejarah dan mushaf Al Quran berukuran besar, yaitu 18 x 17 meter. Di pelataran terapat relief sejarah masuknya agama Islam ke Jambi.

Di sisi lain Jembatan Pedestrian terdapat pusat perdagangan Provinsi Jambi. Ada pula pasar tradisional Pasar Angsoduo, Mal Wiltop Trade Center (WTC) Batanghari, dan pusat kuliner. Pusat kuliner ini berseberangan dengan rumah dinas gubernur Jambi.


Makan jagung bakar di tepi Jembatan Pedestrian (Usman/detikTravel)
Traveler bisa berwisata kuliner di pusat jajanan ini. Jenis kuliner yang paling banyak diburu wisatawan adalah Jagung Bakar, sementara minumannya adalah Es Tebu. Waktu terbaik untuk mengunjungi jembatan ini adalah saat sore hari.

Menikmati matahari tenggelam dengan suasana sore yang syahdu, serta ditemani pemandangan gagahnya Jembatan Pedestrian yang membentang di atas Sungai Batanghari. Menghabiskan sore tak pernah seasyik ini di Jambi.


Senja di Jembatan Pedestrian Jambi (Usman/detikTravel)
Sumber: www.detik.com







Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Jembatan Khusus Untuk Pedestrian (Pejalan Kaki)